chatwithamelia.xyz - Mengintip deretan pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang memiliki nilai pasar atau harga fantastis.
Dalam satu dekade terakhir, Timnas Indonesia mulai mengambil kebijakan untum menaturalisasi pemain agar bisa menambah kekuatan skuat Merah Putih di kancah internasional.
Pemain yang dinaturalisasi pun tak melulu para pemain yang punya darah Indonesia, melainkan juga para pemain yang berkarier di Tanah Air.
Baca Juga: Boyong Timnas U-19 ke Korsel, Shin Tae-yong Tertantang Berlatih dengan Tim Kuat
Sebagai contoh ada Greg Nwokolo, Alberto 'Beto' Goncalves, Fabiano Beltrame, dan juga palang pintu Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 lalu, Victor Igbonefo.
Para pemain ini sejatinya merupakan para pemain asing yang berkarier di pentas sepak bola Indonesia. Mereka menetap lama di Tanah Air hingga akhirnya memenuhi syarat untuk dinaturalisasi.
Tak hanya pemain asing yang berkarier lama di Indonesia, para pemain keturunan pun juga turut dijamah oleh PSSI untuk dinaturalisasi.
Baca Juga: PSSI Terlilit Utang dengan Perusahaan Belgia Senilai Rp 671 Miliar, Kini Digugat
Banyaknya pemain naturalisasi di Indonesia pun membuat banyak pihak bertanya-tanya, kira-kira pemain mana yang punya nilai pasar atau harga jual yang tinggi?
Tingginya nilai pasar pemain naturalisasi pun tergantung performa yang ditunjukkan pemain di level klub dan tim nasional Indonesia.
Lantas, siapa saja pemain naturalisasi termahal itu?
Baca Juga: PSSI Dituntut Bayar Utang Miliaran Rupiah ke Perusahaan Belgia, Begini Kronologinya
1. Marc Klok
Marc Klok merupakan salah satu pemain naturalisasi terbaru Timnas Indonesia. Ia baru bisa membela skuat Merah Putih per April tahun ini.
Pria berusia 28 tahun ini merupakan salah satu gelandang tengah terbaik di Indonesia saat ini. Hal tersebut ditunjukkan dari pencapaiannya bersama Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Baca Juga: Kemahalan, PSSI Sebut Biaya VAR untuk Satu Lapangan Rp80 Miliar
Karena performanya yang menawan itu, Marc Klok menjadi pemain naturalisasi termahal di Indonesia, yakni mencapai Rp7,8 miliar.
Nama Stefano Lilipaly dianggap sebagai salah satu pemain naturalisasi tersukses di Timnas Indonesia. Ia jadi tumpuan tim Merah Putih, terutama di zaman Luis Milla.
Di usia yang sudah kepala tiga, Lilipaly memang tak pernah dipanggil ke Timnas Indonesia. Meski begitu, penampilannya cenderung konsisten setiap tahunnya bersama Bali United.
Karena konsistensinya, Lilipaly mampu membawa Bali United juara Liga 1 2019. Karena konsistensi permainannya itu, ia memiliki harga pasar yang fantastis, yakni Rp6,08 miliar.
3. Ezra Walian
Ezra Walian merupakan salah satu penyerang naturalisasi Timnas Indonesia. Ia sendiri tercatat pemain kelahiran Belanda dan sempat membela Ajax Amsterdam.
Dalam proses naturalisasinya, Ezra Walian sempat mengalami masalah karena pernah membela Belanda di tim nasional kelompok umur.
Meski demikian, Ezra tetap berhasil membela Timnas Indonesia dan tampil konsisten di klub Tanah Air. Karenanya, ia memiliki nilai pasar relatif besar yakni mencapai Rp5,65 miliar
4. Ilija Spasojevic
Ilija Spasojevic merupakan penyerang naturalisasi lainnya yang sempat menjadi andalan Timnas Indonesia di kancah internasional.
Di usia yang telah menginjak 34 tahun, pemain yang akrab disapa Spaso ini tetap tampil konsisten di level tertinggi, terutama saat bermain di level klub.
Buktinya, Spaso sementara ini berhasil memuncaki daftar top skor Liga 1 2021-2022 dengan 21 gol, melewati bomber-bomber asing kenamaan dari klub-klub rival. Karenanya, ia memiliki nilai pasar sebesar Rp5,1 miliar.
Nama-nama pemain naturalisasi dalam daftar ini bisa dikatakan sebagai pemain baru bila dibandingkan dengan Diego Michiels.
Diego Michiels sendiri dinaturalisasi saat usianya baru 21 tahun yakni pada tahun 2011 silam. Sejak saat itu, dirinya menjadi andalan Timnas Indonesia di berbagai ajang.
Seiring usianya yang menua, Diego Michiels mulai banyak absen dari Timnas Indonesia. Meski demikian, ia tetap aktif tampil di pentas sepak bola Tanah Air dan mampu tampil konsisten.
Karena penampilannya itu, pemain berusia 31 tahun ini memiliki nilai pasar yang tergolong mahal, yakni mencapai Rp2,5 miliar.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)