chatwithamelia.xyz - Unik, menarik dan berbeda dari kebanyakan kompetisi sepak bola ada di Indonesia dan salah satunya adalah transfer pemain hingga membuat geleng kepala.
Di sepak bola Eropa biasanya transfer pemain dihargai dengan biaya ratusan hingga miliaran rupiah untuk satu pemain dalam kurun waktu tertentu, berbeda jika di Indonesia.
Tak hanya menyasar para pemain, tetapi juga sosok yang menjabat sebagai pelatih di Indonesia memiliki sejarah yang unik dan menarik untuk diketahui.
Baca Juga: PSG Selangkah Lagi Juara Liga Prancis usai Mengalahkan Marseille 2-1
Berikut empat transfer unik yang terjadi di dunia sepak bola Indonesia yang bisa membuat orang geleng kepala saat mengetahuinya.
1. Transfer Agu Casmir
Di tahun 2006, Persija Jakarta pernah memiliki seorang pemain asing asal Singapura yang moncer di ajang Piala AFF, dialah Agu Casmir.
Baca Juga: Momen Pemain Burnley Ashley Westwood Alami Cedera Horor, Kaki Sampai Patah
Namun begitu, Agu Casmir dikabarkan kabur dengan membawa uang muka dari Persija Jakarta senilai Rp186 juta dan membuat heboh dunia sepak bola Tanah Air.
Meskipun pada akhirnya konflik kedua kubu ini berakhir damai setelah Agu Casmir mengembalikan uang muka yang sempat dibawanya kabur.
Empat tahun setelahnya, Agu akhirnya berseragam Macan Kemayoran di Liga Indonesia 2010-2011 dengan mencatatkan sembilan gol dari 21 penampilan.
Baca Juga: Tantang Liverpool di Final Piala FA, Chelsea Emban Misi Balas Dendam
2. Transfer Bambang Nurdiansyah
Merupakan salah satu pelatih ternama berkualitas yang dimiliki Indonesia, Bambang Nurdiansyah memiliki kisah unik soal transfer saat menukangi PSIS Semarang di tahun 2008.
Kala itu Bambang Nurdiansyah digaet tidak dengan nominal uang tinggi, melainkan dalam bentuk sebidang tanah serta mobil.
Baca Juga: 5 Penyebab Ronaldo Harus Segera Tinggalkan Manchester United
Bambang bersedia dibayar tidak dengan uang karena relasi baik yang dimiliki dengan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Di tahun 2005, Bambang Nurdiansyah sukses membawa PSIS keluar sebagai juara ketiga Liga Indonesia 2005.
3. Transfer Sandi Sute
Batalnya kepindahan Sandi Sute ke Kalteng Putra sempat menjadi buah bibir penikmat sepak bola Indonesia, padahal diresmikan dengan perkenalan di media sosial klub pada 2019.
Penyebab batalnya kepindahan Sandi ke Kalteng Putra adalah sang pemain masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta selama satu tahun ke depan.
Sebelum akhirnya Sandi Sute bergabung dengan Persis Solo pada musim 2022-2023 setelah membawa klub ini meraih gelar juara Liga 2 2021.
4. Transfer Indriyanto Nugroho
Menjadi salah satu striker jebolan primavera, Indriyanto Nugroho pernah berada di era keemasan di masanya dulu di era 90-an hingga 2000-an.
Meski begitu di balik kecemerlangan Indriyanto, ia pernah dibeli senilai dengan nominal Rp100 oleh Pelita Jaya.
Bukan tanpa alasan mengapa hal itu dialami Indriyanto, Arseto Solo yang saat itu berstatus klub sang pemain kesal terhadap sikapnya.
Arseto Solo kesal dengan Indriyanto yang ingin bergabung ke Pelita Jaya, padahal pihak klub tidak menginginkannya.
(Kontributor: Eko Isdiyanto)