chatwithamelia.xyz - Hans-Kristian Vittinghus mengalami kejadian kurang mengenakan saat bertanding di Indonesia Masters 2022.
Menghadapai tunggal putra India, Lakshya Sen, pada babak 32 besar, Rabu (8/6/2022), Vittinghus menyebut salah satu hakim garis yang bertugas mengamankan laganya justru mengantuk.
Hal ini disampaikan oleh Vittinghus dari cuitan di Twitter-nya. Atlet 36 tahun itu mengatakan melihat hakim garis mengantuk dan sudah coba memberitahukan hal tersebut kepada umpire.
Baca Juga: Profil Adnan Hamad, Pelatih Yordania yang Semprot Panpel Kualifikasi Piala Asia 2023
Tunggal putra kawakan Denmark itu mengaku memaklumi kondisi hakim garis yang mungkin kelelahan, tetapi dia berharap hal ini tidak terjadi lagi.
Vittinghus sendiri harus mengakui keunggulan Lakshya Sen di laga itu usai dikalahkan dalam dua gim langsung dengan skor 10-21 dan 18-21.
Meski gugur di babak awal, Hans-Kristian Vittinghus masih bisa mencoba peruntungannya di Istora Senayan pada ajang Indonesia Open 2022.
Baca Juga: Kronologi Terbitnya Artikel Iwan Bule Si Paling Tokoh Utama di Situs Resmi PSSI
Lantas, siapa sebetulnya Vittinghus ini? Berikut ulasan profilnya!
Profil Hans-Kristian Vittinghus
Hans-Kristian Solberg Vittinghus adalah atlet kelahiran Denmark pada 16 Januari 1986. Dia adalah salah satu pebulutangkis veteran yang masih aktif bermain hingga sekarang.
Baca Juga: Profil Abdul Ghafour, Kiper Kuwait yang Merasa Dipermalukan Timnas Indonesia
Tercatat dia sudah aktif bermain di level profesional sejak 2005 dengan mengantongi rekor 354 kemenangan dan 216 kali kalah.
Dia sudah bergabung dengan tim nasio al Denmark sejak 1999 sebagai pemain junior. Dia kemudian menjadi pemain senior pada 2005 dan meraih gelar internasional pertamanya pada 2006.
Sebagai tunggal putra Denmark, Vittinghus memang kalah pamor dari tunggal lainnya seperti Peter Gade, lalu Viktor Axelsen, dan Anders Antonsen.
Baca Juga: Indonesia Masters 2022: Dihajar Wakil Thailand, Rinov/Pitha Gugur di Perempat Final
Gelar-gelar yang didapatkan oleh Vittinghus pun berasal dari kompetisi BWF International Challenges dan Super 300. Gelar BWF Superseries pertamanya yang diraih Vittinghus adalah Australia Open 2016.
Meski begitu, Vittinghus banyak berkontribusi memberikan gelar beregu buat Denmark seperti 7 trofi Kejuaraan Beregu Eropa dan Piala Thomas 2016.
Vittinghus menjadi pemain penentu gelar Piala Thomas pertama buat Denmark itu usai mengalahkan tunggal Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, pada partai kelima di laga final.
Kontributor: Aditia Rizki