chatwithamelia.xyz - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung Jakarta International Stadium (JIS) jelang Piala Dunia U-17 2023. Ia menyoroti ketidaksempurnaan akses masuk hingga rumput JIS.
"Akses yang tersedia cuma ada satu, menurut saya ini berbahaya sekali sekuritinya. Apalagi lingkungannya ini lingkungan berpenduduk," kata Basuki ketika bersama Ketua PSSI Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.
Basuki mengatakan untuk menyempurnakan JIS, maka perlu ditambah lima akses lagi. Salah satunya di sisi timur dibangun jembatan penyeberangan orang menuju pintu karnaval Ancol.
Baca Juga: Liga Arab Saudi Jadi Idaman, Gelandang Kroasia Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo ke Al Nassr
Kemudian juga memugar lokasi parkir di Zona Barat yang terlalu sempit bagi bus pertandingan, serta terhalang oleh pintu tiket.
Sebagai solusi, kata Basuki, pintu itu akan dibongkar agar akses bisa diperlebar dan berguna sebagai akses pemain yang akan bertanding.
"Kondisi sekarang bus enggak bisa masuk karena ada pintu tiket di situ. Jadi itu dilebarkan," kata Basuki.
Selanjutnya soal rumput, dia berharap nanti bisa diganti dengan rumput standar. Mengingat kondisi saat ini, menurut ahli agronomi rumput bernama Kamal, rumput belum sesuai dengan hasil evaluasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) saat mengevaluasi rumput 22 stadion di Indonesia untuk Piala Dunia.
Baca Juga: Ivar Jenner Latihan dengan Tim Utama FC Utrecht, Netizen Indonesia dan Irak Malah Ribut
"Bapak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti ini kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang harus diubah rumputnya," kata Basuki.
Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan ahli agronomi rumput tersebut memperkirakan perbaikan rumput dapat memakan waktu tiga bulan. Permasalahan rumput tersebut adalah media tanam sintesis, sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.
"Kalau jenis rumputnya sama dengan yang digunakan di Si Jalak Harupat, Gelora Bung Tomo, di Palembang, sama jenisnya. Solusinya, menurut Pak Kamal adalah memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK waktu Asian Games," kata Erick.
Baca Juga: Terungkap, Persib Bandung Jadi Klub yang Gaji Pemain Asing Paling Tinggi di Liga 1
(Antara)