chatwithamelia.xyz - Total ada empat pemain diaspora yang dicoret dari Timnas Indonesia U-17. Ini artinya lebih dari 50% dari total enam pemain diaspora yang sebelumnya dipanggil mengikuti pemusatan latihan.
Seperti yang diketahui, Bima Sakti dan jajaran pelatih serta staf Timnas Indonesia U-17 telah memulangkan 9 pemain yang empat di antaranya adalah pemain diaspora.
Training Camp Timnas Indonesia U-17 sendiri memang dilakukan dengan format promosi-degradasi. TC dilakukan di Jakarta sampai 28 Agustus mendatang. Di luar itu, ada seleksi yang dilakukan di berbagai kota di Indonesia.
Baca Juga: Profil Ocean Lim, Pemain Jebolan Spanyol yang Dipanggil TC Timnas Indonesia U-17
Pemain-pemain diaspora pun turut dijajal kemampuannya oleh Pelatih Bima Sakti. Dari enam yang dicoba di tahap awal, cuma dua yang masih dipertahankan.
Dia adalah Aaron Suitela yang diketahui merumput bersama klub Australia Bulleen Lions FC. Satu lagi adalah Welber Jardim yang masih di Brasil karena berkompetisi dengan Sao Paulo.
Lantas, siapa saja empat pemain diaspora yang dicoret itu dan bagaimana profil singkatnya?
1. Aaron Nathan Ang
Aaron Nathan sebetulnya punya modal apik sebagai penjaga gawang. Aaron Nathan dibekali tinggi badan 179 cm yang bisa membantunya untuk melakukan duel-duel bola atas.
Saat ini, Aaron Nathan bermain klub Youth FC Nottingen yang berlaga di Oberliga, kompetisi kasta kelima di Jerman. Nathan Ang sendiri lahir di Jakarta pada 12 April 2007.
Baca Juga: Profil Brunei Darussalam, Lawan Pertama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
2. Mahesa S Ekayanto
Kedua orang tua Mahesa Ekayanto berasal dari Indonesia. Namun, dia memulai karier junior di Belanda. Sebagai pemain belakang, Mahesa Ekayanto dibekali fisik yang menonjol dengan tinggi badan 182 cm.
Mahesa Ekayanto kini tengah bermain untuk tim muda FC Dordrecht, klub kasta kedua di Liga Belanda atau Eerste Divisie.
Baca Juga: Resmi Tinggalkan Liverpool, Jordan Henderson Sampaikan Pesan Haru
3. Staffan Qabiel
Gelandang berusia 17 tahun ini merupakan asli Indonesia, tetapi dia memulai karier di Spanyol. Ia lahir pasangan Indriani dan David Horito.
Sebelum terbang ke Spanyol, Qabiel punya jejak di beberapa klub Indonesia. Dia pernah bermain untuk tim muda Persija Barat. Selain itu, Qabiel juga tercatat pernah bermain untuk tim SBAI U-12
Setelah itu, Staffan Qabiel bermain untuk Academy Sant Cuggat, ia juga sering menjadi pilihan utama dan meraih cukup banyak gelar pada level usia.
4. Madrid Augusta
Prestasi M Madrid Augusta cukup menonjol sejak muda. ia pernah meraih juara AQUADNC 2018. Dia juga pernah bermain di Liga TopSkor. M Madrid Augusta juga sempat bermain untuk ASIOP dan ambil bagian di Piala Soeratin.