chatwithamelia.xyz - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dipastikan bakal beradu taktik dengan pelatih asal Spanyol, Mario Rivera, yang kini menangani Timnas Brunei Darussalam pada babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertemuan antara Mario Rivera melawan Shin Tae-yong ini bakal terjadi karena Timnas Indonesia dan Brunei Darussalam akan saling sikut pada ronde pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kepastian ini ditentukan lewat agenda drawing alias undian babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung di markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (27/7/2023),
Baca Juga: 4 Pemain Diaspora yang Dicoret dari TC Timnas Indonesia U-17, Spanyol hingga Jerman
Timnas Indonesia harus terlebih dahulu menyingkirkan Timnas Brunei Darussalam pada babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia untuk mendapatkan tiket melaju ke fase selanjutnya.
Menurut jadwal, duel antara Indonesia kontra Brunei Darussalam bakal berlangsung selama dua leg. Pertandingan perdana digelar pada 12 Oktober 2023. Lalu, leg kedua bakal berlangsung pada 17 Oktober 2023.
Lalu, bagaimana sebetulnya kiprah Mario Rivera yang kini menjadi nakhoda Timnas Brunei Darussalam? Berikut chatwithamelia.xyz menyajikan profil juru taktik yang berasal dari Spanyol tersebut.
Baca Juga: Profil Ocean Lim, Pemain Jebolan Spanyol yang Dipanggil TC Timnas Indonesia U-17
Sebagai informasi, juru taktik dengan nama lengkap Mario Rivera Campesino ini merupakan pelatih yang lahir di Madrid, Spanyol, pada 13 Agustus 1977. Namun, tak ada banyak informasi yang bisa didapat dari rekam jejak lelaki berusia 45 tahun ini saat masih aktif bermain.
Yang jelas, kariernya di dunia kepelatihan sudah dimulai sejak tahun 2007. Ketika itu, dia mendapat pekerjaan untuk menangani tim junior Leganes. Tugas ini berlangsung selama dua tahun dari 2007 hingga 2009.
Setelah itu, Mario Rivera mendapatkan pekerjaan dari klub Betis San Isidro (2009-2010), lalu menjadi talent scouting alias pencari bakat klub raksasa asal Skotlandia, Celtic, pada medio 2010 hingga 2011.
Pada tahun 2011, Mario menjadi video analyst Atletico Madrid C hingga 2012. Setelah itu, dia sempat bekerja untuk Collado Villalba (2012-2013), Los Yebenes (2013-2014), hingga jadi video analyst SD Leioa (2016-2017).
Ia sempat menangani Timnas Brunei U-21 pada 2017-2018. Ini menjadi karier pertamanya di luar Eropa. Setelah itu, ia menangani klub profesional asal India, East Bengal, mulai 2018 hingga 2022.
Baca Juga: Profil Brunei Darussalam, Lawan Pertama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Tugasnya bersama Timnas Brunei Darussalam baru dimulai pada 20 September 2022. Dari catatan Transfermarkt, Mario baru mendampingi tim Tawon selama enam pertandingan.
Hasilnya, Brunei Darussalam tercatat meraih dua kemenangan dan empat kekalahan. Salah satu kekalahan ini terjadi ketika mereka digasak Timnas Indonesia tujuh gol tanpa balas pada fase grup Piala AFF 2022.