chatwithamelia.xyz - Jelang Piala Dunia U-17, Amar Brkic telah memulai petualangannya di dunia sepak bola Indonesia dengan penuh semangat. Namun, seperti banyak pemain asing yang datang ke negeri ini, Brkic menghadapi tantangan beradaptasi dengan cuaca tropis yang panas. Meski demikian, ia tetap tekun dan bertekad untuk sukses di Tanah Air.
Amar Brkic, yang kini berusia 16 tahun, tumbuh besar di Jerman, di mana cuaca lebih dingin dan berbeda secara signifikan dengan iklim tropis Indonesia.
Pemain muda ini mengungkapkan kesulitannya dalam beradaptasi dengan suhu dan kondisi cuaca yang berbeda di Indonesia. Setelah menjalani latihan pertamanya di Jakarta, Brkic merasakan gejala yang mengganggu.
Baca Juga: Curhatan I Putu Gede Setelah Resmi Berpisah dengan Persib
"Latihan pertama di Jakarta sangat sulit buat saya. Setelah latihan, kepala saya mulai terasa sakit," ungkap Brkic dikutip dari @blitznews_football
Meskipun ia merasakan ketidaknyamanan awal, pemain muda ini tidak berputus asa. Ia bersama dengan timnas Indonesia telah bekerja keras untuk mengatasi tantangan adaptasi ini.
Brkic menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki diri dan berkontribusi maksimal untuk timnya.
Baca Juga: Persib Resmi Berpisah dengan I Putu Gede
Brkic juga mencatat perbedaan cuaca yang lebih signifikan ketika ia dan timnya berada di Surabaya, di mana suhu lebih panas dibandingkan dengan Jakarta.
“Tapi kondisi cuaca di Surabaya, sedikit lebih panas. Saya dan tim terus berusaha untuk lebih baik,” ujarnya.
Meski tantangan semakin besar, semangatnya tidak luntur. Ia dan rekan-rekannya terus berusaha untuk beradaptasi dengan iklim yang lebih panas ini demi mencapai performa terbaiknya.
Baca Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Bisa Jadi Pembeda di Piala Dunia U-17 2023