chatwithamelia.xyz - Dilibatkannya dua pemain Persib U-20, Muhammad Adzikry dan Faris Abdul Hafizh di skuad Persib senior merupakan cara pelatih Bojan Hodak untuk mengikis gap di dalam tubuh tim.
Menurut asisten pelatih Persib, Yaya Sunarya, gap atau kesenjangan yang terjadi antara pemain senior dan para pemain muda ini memang terjadi dan dinilai wajar.
Namun, Bojan Hodak dan para tim pelatih, lanjut Yaya Sunarya, terus berjuang agar kualitas para pemain muda Persib ini terus meningkat hingga levelnya mendekati skuad utama.
Baca Juga: Kutip Ayat Al Quran, Indra Sjafri Yakin Timnas Indonesia Berpeluang Kalahkan Jepang: Kun Fayakun
"Itu (antara Akademi dan skuad utama) bicara secara global artinya bukan hanya kondisi fisik tapi juga dari sisi skill, intuisi dalam bermain dan keseriusan ketika mereka menjalami latihan," kata Yaya Sunarya dikutip dari laman resmi Persib.
"Bisa dilihat juga, tekanannya berbeda dan mereka (pemain muda) pun merasakannya," imbuhnya.
Yaya mengatakan, dalam proses perkembangannya, para pemain muda Persib ini dinilai wajar apabila melakukan kesalahan.
Namun persoalannya, ada dampak psikis yang dirasakan para pemain muda Persib setelah melakukan kesalahan.
Menurut Yaya, hal tersebutlah yang membuat perkembangan pemain muda menjadi terganggu.
"Melakukan kesalahan itu adalah hal yang normal. Tapi penerimaan ke pemain yang akan berbeda-beda, tergantung karakter pemain mudanya," ungkap asisten pelatih Persib jebolan UPI Bandung tersebut.
Baca Juga: Dewa United vs Persib Live RCTI, Netizen Curiga: Bau-baunya...
"Coach Bojan ingin memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk tetap ada di dalam tim ini supaya gap (kesenjangan, red) itu terkikis," pungkasnya.
Dalam beberapa sesi latihan, Persib sudah melibatkan Adzkiry dan Faris. Bahkan keduanya pun akan dilibatkan dalam laga uji coba yang digelar sore ini melawan Dewa United.