chatwithamelia.xyz - Akhir pekan lalu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md mendapat kunjungan dari salah seorang sahabat sekaligus rivalnya, Said Sidu. Kedatangan mantan staf khusus Menteri ESDM itu bersama politisi Gerindra, Sudirman Said ke kediamannya diketahui lewat kicauan Mahfud Md lewat akun Twitternya.
Yang menarik, Said Sidu datang ke kediaman salah satu anggota BPIP itu mengenakan jersey Manchester City. Padahal seperti diketahui jamak, Mahfud Md adalah penggemar Manchester United.
Mahfud pun sempat melontarkan kicauan soal jersey yang dikenakan Said Sidu itu lagi-lagi di Twitternya.
Baca Juga: 5 Fakta Penting Jelang Timnas Indonesia vs Hong Kong
''Berani benar Pak @saidsidu datang ke rumah sy di Yogya memakai kaus City tapi menghadiahi saya kaus MU. Dia mengajak saya pindah jadi fans City tapi sy bilang, ''Nantilah kalau itu. Yakinkan dulu sy bhw City bisa diandalkan utk benar2 lbh bagus daripada MU. Saya akan lihat,'' begitu tulisnya.
Berani benar Pak @saididu datang ke rumah sy di Yogya, memakai kaus City tapi menghadiahi sy kaus MU. Dia mengajak sy pindah menjadi Fans City tapi sy bilang, “Nantilah kakau itu. Yakinkan dulu sy bhw City bisa diandalkan utk benar2 lbh bagus daripada MU”. Saya akan lihat. pic.twitter.com/H327xSAR6e
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 18 Agustus 2018
Nah, mengutip kicauan Mahfud Md di atas siapa sih yang tampil meyakinkan antara Manchester City dan Manchester United, terutama jika melihat hasil terbaru keduanya di pekan awal Liga Primer Inggris musim 2019/2019.
Baca Juga: Emery Samai Rekor Buruk 32 Tahun Lalu Usai Arsenal Dua Kali Kalah
Untuk mengetahui lebih jauh, berikut fakta duo Manchester di Liga Primer Inggris musim ini
Manchester City
Pertahankan the winning team
Baca Juga: Harry Kane Akhirnya Runtuhkan Kutukan Bulan Agustus
Juara Liga Primer Inggris musim 2017/2018 ini tampil mengesankan di dua laga awal kompetisi. The Citizen bahkan membukukan kemenangan besar di pekan kedua kala bersua Huddersfield Town dengan skor 6-1.
Memang, jika diamati sang juru taktik Pep Guardiola tak terlampau agresif menyikapi bursa transfer musim panas ini. Terhitung, City hanya mendatangkan penggawa Leicester City, Riyad Mahrez untuk memperkuat posisi sayap.
Meski begitu, jangan lupa City masih memiliki the winning team yang di musim lalu tampil sangat solid. Pep bahkan masih mempertahankan para pemain kuncinya di musim ini.
Baca Juga: Dikritik Mourinho Soal Film Dokumenter, Guardiola Beri Tanggapan
Sergio Aguero, misalnya. Meski usianya tak lagi muda, tetapi bomber asal Argentina ini justru tampil matang dan trengginas. Buktinya ia telah mencatat hat-trick kala Manchester City menjamu Huddersfield Town kemarin. Torehan itupun menempatkannya dalam jajaran top skor menyamai penggawa Everton, Richarlison dengan raihan sama 3 gol.
Berkah pemain muda
Manchester City kiranya telah melewatkan golden era untuk merekrut para pemain bintang. Beberapa pemain vital kini masih berada di klub, misalnya, David Silva, Sergio Aguero yang menjadi kunci kesuksesan klub dalam beberapa musim terakhir.
Kini, investasi Manchester City terhadap pemain-pemain muda pun tinggal menunggu waktu. Kevin de Bruyne, Raheem Sterling, John Stones, Kyle Walker, Leroy Sane, hingga Gabriel Jesus diprediksi bakal menjadi pemain vital The Citizens.
Oleh karenanya, wajar apabila Pep Guardiola tidak perlu merombak skuatnya karena beberapa pemain muda tersebut masih memiliki peluang berkembang dalam dua atau tiga musim terakhir.
Manchester United
Kutukan musim ketiga
Tercatat, kali ini menjadi musim ketiga bagi Jose Mourinho menukangi Manchester United. Seperti yang pernah diungkapkannya, musim ketiga bersama sebuah klub bukanlah sesuatu yang bagus. Nah, sepertinya kutukan itu tengah menggerogotinya.
Bersikap pasif saat bursa transfer musim panas ini dibuka, nyatanya sejurus dengan performa skuat Setan Merah yang seperti kurang bergairah saat melakoni pekan awal Liga Primer Inggris musim ini.
Tanda-tanda itu pun sebenarnya sudah terlihat ketika Manchester United melakoni laga pramusim. Mourinho harus menghadapi kenyataan pahit ketika pasukannya tampil buruk di laga pramusim, apalagi tanpa kehadiran pemain bintangnya Romelu Lukaku dan Paul Pogba yang absen untuk berlibur pascaPiala Dunia 2018.
Barisan belakang seperti biskuit
Kalau saja boleh dibilang Manchester United memiliki lini tengah yang sangat mumpuni. Dengan adanya Paul Pogba, Alexis Sanchez, Juan Mata dan pemain anyar Fred, Mourinho tampaknya Mourinho tak perlu menyesal jika gagal dapatkan Wilian di bursa transfer musim ini.
Tapi satu hal yang patut diwaspadai dan bisa saja akan membuat Mou menyesal melewatkan bursa transfer musim ini yaitu melihat barisan belakang skuat Setan Merah yang dianggap rapuh laiknya biskuit.
Antonio Valencia dan Ashley Young akan menjadi starter di posisi full-back. Keduanya sudah berusia 33 tahun dan kemungkinan kariernya tidak lama lagi berakhir. Luke Shaw bisa menjadi starter di posisi bek kiri tapi jelas Mourinho punya masalah dengan pemain Inggris tersebut.
Chris Smalling dan Phil Jones sering menjadi starter pada musim lalu, tetapi Mourinho juga tidak bisa mengabaikan Victor Lindelof dan Eric Bailly. Mourinho tidak punya duet bek tengah yang paten dan itu bisa jadi bencana.
Manchester United ingin mendatangkan Harry Maguire dengan tawaran yang fantastis, tetapi pemain belakang Inggris itu sudah kembali berlatih dengan Leicester beberapa hari sebelum kedua tim saling berhadapan di Old Trafford.
Walhasil, rapuhnya barisan belakang Manchester United itu terbukti kala Pogba dkk melakoni laga kedua menghadapi Brighton & Albion. Salah satu pandit sekaligus legenda Manchester United, Garry Neville menyebut biang kekalahan memalukan itu akibat barisan belakang yang buruk. Kuartet Ashley Young, Eric Bailly, Victor Lindelof dan Luke Shaw tampil loyo. Ini makin diperparah dengan performa kiper David De Gea yang gagal menunjukkan kelasnya.
So, bagaimana Pak Mahfud Md masih yakin dengan Manchester United atau mulai berfikir untuk berpaling ke sang rival?