chatwithamelia.xyz - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Anindya Bakrie, mengesahkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023. Salah satunya adalah perubahan nama dan logo.
Berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin, Rakernas PB PRSI 2023 yang mengambil tema "Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat menuju prestasi akuatik," juga menghasilkan rekomendasi untuk menggelar Musyawarah Nasional Khusus atau Munasus pada Juni mendatang.
Pada Munasus akan dibahas tentang renang yang telah masuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan rancangan program 10 tahun ke depan, termasuk untuk cabang olahraga selain renang, yakni polo air, loncat indah, renang artistik, renang perairan terbuka.
Dalam Munasus tersebut juga akan diagendakan pembahasan perubahan logo PB PRSI, menyesuaikan nama dan logo Federasi Renang Dunia FINA menjadi World Aquatics.
"Peserta Rakernas sepakat untuk melakukan perubahan nama dan logo PB PRSI menyesuaikan World Aquatics pada Musyawarah Nasional Khusus pada Juni mendatang. Pada Munasus kita juga bisa membuat kebijakan untuk akuatik Indonesia," ujar Anindya Bakrie dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Selain itu, Rakernas juga merekomendasikan agar pelatih asing dapat melakukan pelatihan ke daerah-daerah.
Saat ini, renang dilatih oleh pelatih asal Australia Michael Pipper, sedangkan polo air putra ditangani pelatih asal Serbia Nikola Milosavlejic, dan polo air putri ditangani pelatih asal Hungaria Aron Regos.
Pelatnas renang juga tengah bersiap mengikuti SEA Games Kamboja 5-17 Mei 2023, Asian Games Hangzhou September 2023, ANOC World Beach Games Bali 5-12 Agustus 2023. Indonesia juga akan menjadi tuan rumah SEA Age Group Swimming Championship di Jakarta pada Agustus 2023.
"Saya juga senang akan ada agenda Aquatic Awards pada tahun mendatang. Ini penghargaan untuk insan atau perusahaan yang memberikan sumbangsih untuk akuatik Indonesia. Bisa pemerintah daerah atau kepala daerah serta pihak swasta yang turut memajukan akuatik di Indonesia," kata Anindya.
Dalam Rakernas kali ini, PB PRSI juga melakukan MoU dengan Indonesia Anti Doping Organization (IADO) yang dipimpin Gatot Dewabroto.
"Ini kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Bagi kami akan memudhakan akses untuk melakukan sosialisasi mengenai doping. Karena banyak atlet yang belum mengetahui obat atau zat-zat yang mengandung doping," ujar Gatot.
(Antara)