chatwithamelia.xyz - Sebagai olahraga yang melibatkan kontak fisik, sepak bola pun memiliki aturan agar setiap pemain tak berbuat kasar atau mencederai lawannya. Aturan yang hadir pun yakni berupa hukuman kartu kuning dan kartu merah.
Kartu kuning dan kartu merah menjadi suatu aturan yang bertujuan mencegah seorang pemain melakukan pelanggaran yang bisa berakibat fatal untuk pemain lainnya.
Penggunaan kartu ini pertama kali dipraktekkan di Inggris pada tahun 1976. Namun mundur ke belakang, penggunaan kartu dalam sepak bola telah diterapkan oleh wasit Inggris, Ken Aston di Piala Dunia 1970.
Baca Juga: Jonathan Rea Tak Sabar Balapan di Mandalika: Sepertinya Sirkuit yang Cocok
Kartu kuning dan kartu merah pun bisa dikatakan sebagai simbol dan komunikasi antara wasit dengan pemain di atas lapangan.
Wasit akan menjadikan kartu sebagai alat untuk memperingatkan pemain yakni dengan kartu kuning dan menghukum pemain keluar lapangan dengan kartu merah.
Dalam penerapannya, pemain tak hanya keluar jika menerima kartu merah saja. Jika pemain telah mendapat kartu kuning dan beberapa saat kemudian mendapat kartu kuning lagi, maka dua kartu kuning akan menjadi kartu merah.
Baca Juga: Profil Zohreh Koudaei, Kiper Timnas Putri Iran yang Diduga Laki-laki
Banyak yang memahami bahwa hukuman setelah mendapat kartu adalah diusir dari lapangan saat permainan atau akumulasi kartu sehingga tak bisa bertanding di kemudian hari.
Tapi ternyata, masih ada hukuman lainnya yang menanti. Hukuman lainnya itu adalah denda berupa uang yang harus dibayarkan sesuai pelanggaran yang dibuat.
Lantas berapa denda yang harus dibayar untuk kartu kuning dan kartu merah?
Baca Juga: Dikenal Garang, Mike Tyson Ungkap Hal yang Membuatnya Menangis Ketakutan
Tergantung Jenis Pelanggaran
Diambil dari laman resmi Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), denda yang dibayarkan tergantung jenis pelanggaran yang dibuat si pemain.
Sebagai contoh, untuk pelanggaran yang menghasilkan kartu kuning seperti melepas jersey, handball, tekel, melakukan profesional foul dan berdebat dengan wasit, maka si pemain akan dikenai denda 10 poundsterling atau 195 ribu rupiah.
Baca Juga: Disebut Kembar, Potret Akane Yamaguchi dan Anak Marcus Gideon Menggemaskan
Denda sebesar itu ternyata tak hanya berlaku untuk kartu kuning saja. Jika ada pemain yang mengganggu jalannya pertandingan dan keluar masuk lapangan tanpa izin sesuai Laws of the Game, maka pemain akan mendapat denda sebesar 195 ribu rupiah.
Sedangkan untuk kartu merah atau kartu kuning kedua, pemain akan mendapat denda lebih besar lagi yakni sebesar 35 poundsterling atau Rp682 ribu dan hukuman larangan bertanding sebanyak satu pertandingan.
Lantas bagaimana dengan tindakan kasar seperti melakukan perbuatan rasis, menyikut dengan sengaja, atau kasus Luis Suarez yang menggigit lengan Branislav Ivanovic?
Hukuman denda yang diterima jauh lebih berat lagi. Untuk penghinaan atau perbuatan kasar, maka akan dikenai denda 45 poundsterling atau ekuivalen Rp876 ribu.
Untuk tindakan kasar seperti menggigit, adu jotos, adu kepala, menendang atau menginjak lawan, maka hukumannya denda sebesar 55 poundsterling atau 1 juta 71 ribu rupiah ditambah larangan bermain sebanyak tiga laga.
Lalu menurut FA, hukuman terberat adalah meludahi lawan yang akan diganjar denda 55 poundsterling ditambah hukuman larangan bermain sebanyak enam laga.
Lantas, bagaimana skema pembayarannya? Diketahui pembayaran dilakukan melalui Sekretaris klub kepada FA dan dibayarkan melalui sebuah Platform bernama Whole Game System.
Selain dari penyelenggara liga, pihak klub juga punya aturan sendiri terhadap perilaku pemain entah itu berupa denda dan pemotongan gaji yang ditentukan nominalnya oleh masing-masing klub.