chatwithamelia.xyz - Dunia sepak bola Indonesia berduka. Salah satu sosok yang pernah berkecimpung di dunia bola sepak Tanah Air, Arifin Panigoro, meninggal dunia.
Arifin meninggal di Rochester, Amerika Serikat, pada Senin (28/2/2022). Lantas, tak sedikit yang bertanya-tanya mengenai profil Arifin Panigoro.
Kabar duka kepergian Arifin Panigoro dibagikan oleh anaknya, Mea Panigoro melalui pesan berantai. Arifin Panigoro meninggal di Mayo Clinic Rochester sekitar pukul 03.45 WIB. Berikut profil Arifin Panigoro.
Baca Juga: Bukan Malaysia, Pratama Arhan Ungkap Lawan Paling Berkesan di Piala AFF 2020
Profil Arifin Panigoro
Arifin Panigoro lahir di Bandung, Jawa Barat, pada Maret 1945. Arifin menyelesaikan pendidikan tinggi di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung.
Saat masih duduk di bangku perkuliahan, Arifin Panigoro sudah mulai berbisnis menjadi kontraktor instalasi listrik secara door to door.
Baca Juga: 3 Negara ASEAN Gelar Persiapan Bersama Hadapi Kualifikasi Piala Asia, Indonesia Gak Diajak
Lulus dari kampus ITB, Arifin mulai membangun bisnis pengeboran minyak dan gas bersama teman-temannya pada 1980-an.
Untuk memperdalam ilmu perminyakan, ia melanjutkan pendidikan sebagai Senior Executive Programme Institute of BusinessAdministration, Fontainebleau, Prancis.
Sejak saat itu, Arifin juga dikenal dengan julukan 'Raja Minyak Indonesia', karena bisnis yang dia jalankan di bidang ini terus berkembang.
Baca Juga: 'Dicurangi Wasit', Pelatih Persebaya: Saya Tidak Mau Menilai, Biar Masyarakat Saja
Selain dikenal sebagai seorang pebisnis sukses, Arifin Panigoro juga dikenal dekat dengan dunia olahraga khususnya sepak bola Indonesia.
Pada 2006 silam, dia sempat membuat Liga Medco yang bergulir setiap tahun. Ajang ini sangat berpengaruh buat pembibitan atlet muda Indonesia karena diikuti lebih dari 3.000 anak dan 500 pemain tampil di putaran final.
Sebagai bentuk komitmennya pada sepak bola, Arifin membiayai kompetisi ini melalui dana pribadinya. Kompetisi Liga Medco ini sendiri bergulir selama enam musim.
Baca Juga: Atalanta Bantai Sampdoria 4-0, Berikut Klasemen Terbaru Liga Italia 2021/2022
Dia juga sempat menggagas bergulirnya Liga Premier Indonesia (LPI) pada 2011 di bawah PT LPIS. Namun, kompetisi ini sempat tidak diakui oleh PSSI.
Namun, setelah Djohar Arifin menjadi ketua PSSI, Kompetisi LPI lantas menjadi ajang yang diakui oleh PSSI pada 2012 dan melahirkan Semen Padang sebagai kampiunnya.
Akan tetapi, rezim Arifin Panigoro di sepak bola Indonesia tak berumur panjang. LPI yang kemudian berganti nama menjadi IPL, resmi dihapuskan pada 2014.
Kontributor: Aditia Rizki